“Hari Ini Dan Esok Dan Lusa Aku Harus Meneruskan Perjalananku” (Lukas 13:33)
Paroki MBC Hari ini
Para fungsionaris pastoral yang terkasih.
Kata hari ini dan esok dan lusa bukan berarti kita mengabaikan yang kemarin atau masa lalu tentang karya pastoral Paroki MBC. Hari ini dan esok dan lusa berarti mengajak kita semua untuk bangkit bersama dalam karya pastoral demi mewujudkan Paroki MBC yang communio et missio. Memang dirasakan bahwa tidak mudah untuk melaksanakan karya pastoral di Paroki ini. Ada begitu banyak kisah dan cerita, baik dalam program dan kegiatan yang tidak terlaksana maupun dalam diri para fungsionaris pastoral yang mungkin kurang peduli dengan gereja sebagai umat Allah. Kalau begini, bagaimana kita bisa meneruskan perjalanan ini? Pertanyaan ini bukan berarti kita harus menoleh yang kemarin lagi, tetapi yang kemarin atau masa lalu adalah dasar untuk kita mengevaluasi perjalanan kita sampai pada usia satu abad satu tahun.

Kemarin kita telah mengevaluasi seluruh program dan kegiatan serta orang-orang yang merancang program dan kegiatan tersebut. Memang ada begitu banyak program dan kegiatan yang tidak terlaksana, baik karena ragu-ragu untuk melaksanakan, karena masih dalam situasi bimbang COVID-19 maupun karena disengajakan untuk tidak melaksanakan program dan kegiatan yang telah dirancang. Di tengah bimbang dan tidak terlaksananya program tersebut, ada hal yang menarik yang terjadi yakni kejutan-kejutan kegiatan yang tidak ada dalam program namun terlaksana dengan baik dan mendapat respon yang positif dari umat. Apakah kita perlu untuk melakukan program yang terkejut atau mendadak? Tentu tidak! Allah saja menyiapkan berabad-abad supaya program pewartaan Kabar sukacita bisa terlaksana dengan baik. Karena itu kita zaman dua ribu dua puluh dua harus menyiapkan program pewartaan Kabar Sukacita dengan baik, supaya perjalanan pewartaan bisa terlaksana dan menuju communio et missio.
Paroki MBC Esok dan Lusa
Para fungsionaris pastoral yang terkasih… esok dan lusa Tuhan terus mendesak kita semua untuk harus meneruskan perjalanan-Nya. Meneruskan perjalanan berarti meneruskan tugasnya Allah di Paroki ini. Kepada kita sebagai fungsionaris pastoral diberi beban dari Allah untuk meneruskan perjalanan Allah kepada umat yang kita layani. Bagaimana supaya perjalanan Allah yang dititipkan kepada kita bisa berlangsung? Kerinduan batin MUSPAS VIII KAE tentang mekanisme kerja pastoral menjadi kerinduan batin umat Paroki MBC Bajawa, bahwa kita mesti punya mekanisme kerja pastoral yang baik dan benar. Melalui inkarnasi, Allah bahkan membiarkan diri-Nya menjadi bagian dari anggota keluarga manusia. Kristus, Allah yang menjadi manusia, mendirikan pula Gereja-Nya sebagai bentuk lanjutan dari keluarga Allah di dunia. Karena itu, Gereja MBC bertugas untuk melanjutkan perjalanan Allah dalam menyalurkan kasih dan belaskasih Allah kepada semua manusia agar kasih Allah dan keselamatan yang utuh benar-benar dinikmati, dirasakan dan dialami oleh anak-anak, remaja, Orang Muda Katolik dan pasutri dan dalam keluarga sebagai Gereja Rumah Tangga.
Esok dan lusa Allah mengajak kita untuk terus berjalan bersama sebagai bentuk dan wujud dari communio. Dalam perjalanan pastoral, Paroki MBC butuh sahabat untuk menemani perjalanan Allah ini. Ia tidak bisa berjalan sendiri-sendiri. Siapa sahabat perjalanan Allah? Yakni kita semua yang hadir dalam pleno ini (para fungsionaris pastoral) dengan tugas kita masing-masing, entah sebagai pengurus KUB, pengurus, lingkungan, pengurus wilayah, pengurus stasi serta Dewan Pastoral Paroki (DPP). Ada sekian banyak sahabat dalam perjalanan ini. Karena itu, supaya perjalanan kita tetap berjalanan di jalur yang sama, nafas MUSPAS VIII KAE dan program kegiatan pastoral Paroki MBC adalah jalurnya perjalanan Allah. Program pastoral Allah sempurna dalam jalurnya. Perjalanan program pastoral Allah sangat khas, sederhana tetapi efektif dan memberi hasil yang nyata dan terukur. Kristus sebagai utusan lanjutan perjalanan program pastoral Allah mengembangkan sebuah struktur dan menanisme kerja yang efektif, dengan fokus dan tujuan yang terarah, sambil memanfaatkan sumber daya dan potensi yang ada pada umat-Nya.

Para fungsionaris pastoral yang terkasih.
Perjalananan Allah punya daya, yakni daya Ilahi dan daya manusia. Pendekatan perjalanan Allah sangat sederhana dan efektif. Hal ini tergambar dalam pendekatan yang manusiawi, persiapan program dan diri yang matang, membiarkan perjalanan diteguhkan dengan kehadiran Roh Kudus, fokus dalam tugas perutusan-Nya, memberikan kepercayaan kepada sahabat-sahabat-Nya sebagai rekan kerja, mengutamakan nilai-nilai yang benar, mengadakan evaluasi, dan mengarah pada tujuan akhir yaitu kebahagiaan.
Esok dan lusa, kita semua adalah peran lanjutan dari perjalanan Allah. Karena itu perjalanan kita mesti punya daya yakni daya ilahi dan daya manusiawi. Pendekatan perjalanan pastoral kita mesti sederhana dan efektif. Hal ini mesti tampak dalam persiapan program dan diri (orang-orang) yang matang, fokus dalam tugas dan perutusan, mempercayakan tugas dan pelayanan kepada para sahabat agar perjalanan pastoral tidak menjadi perjalanan yang sunyi, sepi dan berjalan sendiri. Para funsgionaris pastoral hendaknya menanam dalam diri nilai-nilai yang baik dan benar, mengadakan evaluasi dan pastinya mengarah pada kebaikan dan kebahagiaan bersama, sebagaimana tujuan dari Allah sendiri dalam perjalanan pewartaan karya keselamatan.
Paroki MBC: Melanjutkan Perjalanan Menuju Yerusalem
Para fungsionaris pastoral yang terkasih. Tujuan akhir dari perjalanan Allah dalam karya pastoral yang terpatri dalam diri Yesus Kristus adalah Yerusalem. Yerusalem menjadi tempat terakhir dari seluruh perjalan Yesus Kristus. Memang benar bahwa Yesus juga pernah mengecam Yerusalem, namun Yesus tidak berhenti pada kecaman, tetapi Yesus ‘nekat’ untuk melanjutkan perjalanan dan masuk ke Yerusalem demi kebahagiaan dan keselamatan manusia.
Kita menyadari bahwa, perjalanan pastoral MBC telah melukiskan banyak kisah perjalanan. Ada kisah yang membagakan, indah dan sukses, namun tidak sedikit pula kisah pahit dan menyakitkan. Ada hal yang kita pelajari bersama dari kisah indah dan pahit perjalanan menuju Yerusalem. Yerusalem saat ini ada di depan mata kita. Dia hadir saat ini dan kini, esok dan lusa dan bahkan akan ada terus dalam ziarah Gereja. Kita menikmati perjalanan ini selanjutnya dalam program dan kegiatan agar bisa menikmati Yerusalem dalam kebersamaan sehingga terwujud paroki MBC Bajawa yang communio et missio. Mari berjalan menuju Yerusalem Mater Boni Concilii. Hari ini esok dan lusa Aku harus meneruskan perjalananku. (RD. Gaby Wara)
