Rekoleksi Para Imam & Awam Kevikepan Bajawa: Implementasi Gerakan KUB Peduli Ibu Hamil Di Tingkat Paroki/Kuasi
Keuskupan Agung Ende dalam Sidang Lintas Perangkat Pastoral (SLPP) yang terjadi pada tanggal 09-12 Januari 2024 yang lalu telah menyepakati satu Gerakan yang menjadi fokus pastoral pada tahun 2024 yakni Gerakan KUB Peduli Ibu Hamil. Gerakan KUB Peduli Ibu Hamil Keuskupan Agung Ende melalui Komunitas Umat Basis untuk memastikan bahwa setiap ibu dan bayi tetap sehat serta bayi lahir dengan selamat. Gerakan ini searah dengan MUSPAS KAE VIII. Implementasi dari Gerakan ini sudah diawali dengan Misa Pencanangan Gerakan KUB Peduli Ibu Hamil di setiap Paroki/Kuasi pada tanggal 04 Februari 2024 yang lalu.


Kiri-Kanan: RD. Paul Azi (narasumber), Dokter Ati (narasumber) dan Ibu Siska (Sekretaris Komisi Kesehatan KAE)
Kevikepan Bajawa melalui Romo Koordinator Pastoral Kevikepan Bajawa, RD. Gabriel Idrus mengundang para imam dan utusan awam seksi Kesehatan paroki/kuasi untuk hadir dalam rekoleksi bersama tanggal 08 Februari 2024 membahas ‘jalan bersama’ dalam Gerakan ini. Rekoleksi ini diawali dengan pengantar dan informasi Rencana Taktis 2024 dari Komisi Kesehatan Keuskupan Agung Ende oleh RD. Paul Sabu dan Ibu Siska.

RD. Paul Azi menyampaikan materi Gerakan KUB Peduli Ibu Hamil
RD. Paul Azi dan Ibu Dokter Ati sebagai narasumber membawa materi tentang Gerakan KUB Peduli Ibu Hamil. Dalam sosialisasi ini, RD. Paul menyampaikan tentang rencana taktis yang bisa dibuat oleh seksi Kesehatan paroki/kuasi yang diharapkan akan diteruskan ke Tingkat KUB. Dua (2) tindakan nyata yang dapat dilakukan di KUB. Pertama, Sosial Karitatif. Mengumpulkan data setiap ibu hamil, Nakes, bank darah KUB, ambulans KUB di masing-masing KUB dan memberi kepedulian sosial berdasarkan data tersebut. Mempelopori GESER atau Gerakan Seribu Rupiah, yaitu sumbangan sukarela umat basis melalui doa malam wajib atau doa Rosario bagi keluarga bumil yang kurang mampu. Kunjungan sosial ke ibu hamil oleh umat KUB. Kontak darurat tenaga keehatan dan fasilitas Kesehatan terdekat. Memasang bendera tanda kondisi ibu hamil (Merah: bahaya, Kuning: sedang, Hijau: Aman). Berkoordinasi dengan lintas sektor dalam menyukseskan kegiatan ini dan melakukan Monitoring dan Evaluasi (MoNev) sebulan sekali. Kedua, Pastoral Care. Misa khusus bagi ibu hamil dan Pembekatan ibu hamil. Katakese tentang Kesehatan ibu hamil, mencegah kematian ibu dan bayi dan mencegah stunting. Penguatan kapasitas KUB, keluarga dan suami siaga.
Dokter Ati dalam sesi kedua sosialisasi Gerakan ini, menyampaikan Tujuan Gerakan KUB Ibu Hamil ialah ibu hamil bisa terlayani dengan baik. Selain itu, ada juga penyampaian tentang bagaimana kerjasama lintas sektor. Inti dari penyampaian tersebut, dokte Ati mengajak para peserta rekoleksi untuk membuka diri terhadap Kerjasama lintas sektor ini. Dokter Ati juga menyampaikan data tahun 2023 tentang kematian ibu hamil dan bayi yang lahir di Kabupaten Ngada. Dari 1941 ibu yang melahirkan, ada dua (2) orang ibu yang meninggal atau 0,1% dan dari 1941 bayi yang dilahirkan, ada tiga puluh tiga (33) bayi yang meninggal dunia atau1,7%.

Dokter Ati (Kanan) sedang membawakan materi
Peserta rekoleksi yang terdiri dari Imam, Diakon, Frater dan Awam sangat antusias dalam kegiatan tersebut.


Para perserta Rekoleksi (Para Imam, Diakon, Frater dan Awam utusan Paroki/Kuasi) sedang mendengarkan Sosialisasi Gerakan KUB Peduli Ibu Hamil