Paskah 2023, Paroki MBC Menerima Enam Orang Anggota Baru
Perayaan Paskah tahun 2023 memiliki kesan tersendiri bagi Paroki MBC Bajawa. Pasalnya, pada upacara Malam Paskah 2023, Paroki MBC Bajawa menerima enam orang anggota gereja yang baru bergabung menjadi umat katolik. Hal itu ditandai dengan upacara pembabtisan dan pengukuhan kembali ke dalam gereja katolik tepat di upacara meriah malam paskah. Tercatat ada lima orang anggota gereja katolik yang baru. Mereka adalah Elisabeth Rahmawati Bao, Dismas Alfonso Toribo Tuba, Yohanes Wiliam Edgar Mosa, Maria Aprilia Eka Azhari dan Theresia Bilquis Foa Lawe. Sedangkan ada satu orang yang mengukuhkan diri untuk bergabung dengan gereja Katolik dari sebelumnya bergabung dengan gereja yang lain yakni Saudara David Hans.

Para calon babtis ini telah menjalani masa katekumenat selama kurang lebih satutahun. Mereka didampingi secara intens oleh Seksi Pengembangan Spiritual DPP Paroki MBC dan wali babtis masing-masing.
Ibu Matilde Peamole, Ketua Bidang Pembinaan DPP Paroki MBC yang sekaligus sebagai Ketua Seksi Pengembangan Spiritual DPP, dalam wawancara per telepon dengan Komsos-MBC menceriterakan dengan detail tahapan persiapan dan pengalaman selama mendampingi mereka selama setahun.
“Kita mendampingi mereka dengan sebaik-baiknya dengan pola pembinaan yang kita ramu sedemikian sehingga mereka juga merasa nyaman mengikuti proses pembinaan”, ungkap Mama Tildel, demikian ia biasa disapa.
Lebih lanjut, Mama Tilde menyampaikan materi pokok yang disampaikan kepada katekumenat yakni doa-doa harian, pendasaran iman katolik yang benar dengan sungguh-sungguh mendalami makna dari doa Aku Percaya. Sumber utama pembinaan iman ini adalah buku Katekismus Gereja Katolik. Pola pembinaan yang dilakukan pun bervariasi, tidak melulu pertemuan tatap muka. Para calon babtis juga diberi ruang untuk belajar sendiri melalui media-media resmi gereja katolik.

Ketika disinggung terkait apa kira-kira motivasi mereka masuk gereja Katolik, Mama Tilde menuturkan, “Motivasi mereka rata-rata berbeda-beda. Ada yang merasa tertarik masuk Katolik karena mengikuti suami yang adalah agama katolik. Ada juga yang memang merasa damai, nyaman dan ada hati yang tenteram ketika mengikuti misa di gereja katolik. Ada juga yang tertarik masuk karena sering bergaul dengan anak-anak muda katolik (OMK) atau dengan imam-imam muda gereja katolik”.
Hambatan dan kendala selama proses pembinaan, tidak jarang dialami oleh pembimbing. “Umumnya hambatan yang dialami adalah hambatan-hambatan biasa, yakni masalah waktu dan adanya halangan yang dialami oleh pembimbing. Tetapi semua itu tetap tidak menyurutkan niat tim dan calon babtis untuk ikut pembinaan”, ungkap Mama Tilde.
Selain pembinaan yang intens oleh Seksi SPS, para calon babtis juga dibantu oleh Bapa Mama Saksi atau wali babtis masing-masing, keluarga dan para fungsionaris KUB di mana mereka berdomisili. Pembinaan terakhir terhadap para calon babtis dilakukan oleh Pastor Paroki. Setelah melalui proses pembinaan yang panjang, mereka dinyatakan layak untuk menerima sakramen pembabtisan dan bergabung menjadi umat katolik pada Paroki MBC Bajawa. Para calon babtis meneken Surat Pernyataan di atas meterai yang berisi niat mereka masuk katolik tidak atas paksaan.
Perayaan pembabtisan dipimpin langsung oleh RD. Vinsen Keytimu selaku pastor paroki MBC Bajawa. Dalam arahan singkat setelah upacara pembabtisan selesai dilaksanakan, Romo Vinsen mengajak umat Paroki MBC untuk menerima umat yang baru dibabtis ini dengan suka cita.
“Terima mereka di tengah-tengah umat dengan suka cita, dengan hati yang gembira. Ajak mereka untuk terlibat aktif dalam kegiatan-kegiatan di KUB, Lingkungan, Wilayah maupun Stasi. Bimbing mereka agar semakin menghayati iman katolik yang telah mereka imani mulai malam ini”, demikian pesan Romo Vinsen. (Komsos MBC-KN)



